baca dalam keadaan otak yang segar ala menthol,cerna dengan baik dan berfikir seluas benua. jangan sempit seperti selokan yang kotor
Reproduksi manusia modern, melahirkan konsumerisme dan alienasi. barang-barang produksi yang bertransformasi menjadi tuhan. para ceo dan pemasar ulung berjubah musang ,berkalung surban ala sufi, erat segenggaman bibel berisi jutaan trick psikologi pemasaran...menamai dirinya sang juru selamat..para messiah perangkat survey. para penginjil kultus merek dan craftmen ship yang gentayangan seperti circle K ..memberikan kita sejumput rasa nyaman dan perasaan akan penerimaan yang kental seperti duduk di sofa ruang tengah bersama keluarga...kita...ya kita...korban mutilasi rutinitas dan kejenuhan birokrasi kantoran..kemudian mereka mengelus jiwa-jiwa teralienasi tersebut (termasuk mungkin kita) dan membasuh kekhawatirannya dengan ilusi tentang terpenuhinya segala kebutuhan, hingga meningkatnya kepercayaan diri..reinkarnasi harga jual keyakinan yang dibarter dengan fitur dan wall pada facebook. rekapitulasi definisi kesenangan yang hanya bisa ditaksir oleh indeks launching produk lifestyle terkini...Manufaktur nasib yang terstimuli atas rangsangan produk kecantikan dan fitur terbaru pada merk handphone yang tak pernah ada habisnya.
karena merek yang memiliki makna adalah merek yang dirasa mampu mentransendensikan suatu nilai-nilai kepercayaan yang kita miliki melalui aktivitas belanja.membuat aktivitas belanja seolah memiliki sebuah nilai. (ini bisa saja sebuah komodifikasi dari nilai-nilai kapitalisme global. Membuyarkan sebuah aktivitas konsumerisme menjadi sebuah aktivitas yang bermakna positif).
bah,.aku ingin kalian tahu.....bahwa jiwaku sebenarnya menanggis...menanggis kencang sekali...seperti balita yang kelaparan karena jatah susunya diambil si bapak (seperti penggalan lirik lagu iwan fals yang sayangnya saya pun lupa judulnya.)
kesakitan ku semakin parah hari demi hari..kepedihan berulang-ulang yang lalu terbasuh dengan kesenangan singkat yang juga berulang.lalu perasaan merasa bersalah..yang lebih mirip abstraksi penyesalan dari ketidakmampuan menahan libido ku untuk mengkonsumsi..kepasrahan yang seperti menyerupai sebenarnya ketidakrelaan. memaksa aku untuk sekali lagi mendefinisikan sebuah kata "kebahagian".menurunkan abstrsaksi komponen dari kebahagian menjadi sebuah term nyata yang mampu di telaah.apakah hanya nominal yang menjadi piranti atau semua keterkaitan nya...desakan euforia atas kebutuhan-kebutuhan anomali,.
Membuat ku lebih tenang melewati setiap bulan, dalam rutinitas dan penyeragaman bawah sadar dalam tirani office hour.Jeritan ku terbasuh setetes nominal dan program sale akhir tahun. dan akhirnya hanya sebuah koleksi slip gaji,dan beberapa lembar tagihan yang sepertinya tak pernah lunas.belengggu tim penilik survey kartu kredit dan pinjaman yang tak pernah di approve. itu,.entah hilang sudah penat yang 26 hari itu. melebur dalam akuisisi jiwa ku yang mirip penertipan ala satpol P..api sepersuasif upaya lobbying seorang missionaris.
kepasrahan dan ketidakberdayaanku adalah komoditas mereka..bak sejelaga penuh arang yang membuat tungku industri tetap pada proses pembakaran nya..pembakaran adalah energi. energi menjalankan mekanik dan komponen rantai mesin. maka ultra produksi dan tatanan mesin tetap pada stratanya.
sebagai balasan dari apa yang telah kuberikan maka ia memberikan ku makna...makna...seperti makna seorang skin head yang diberikan oleh brand lonsdale atau dokter marteen. makna seorang skater yang tersibak di balik sol tebal sepatu fallen..atau kadar kemetalan yang terselip dibalik logo kemasan fruit of loom atau triple A ketimbang roxx yang buatan singapore itu..kadar dan segala mesurement ala korporasi yang menyelinap dibalik rimbun semangat pemberontakan dan ilusi sebuah counter culture..pemberontakan itu mahal memang (mengingatkan saya pada judul lagu dari sebuah band d.i.y yang ironisnya terkritisi oleh kritisi nya sendiri)..counter culture adalah sebuah komoditas yang juga alternatif bagi capitalisme global. lalu apa gunanya..berteriak lantang menantang laju sistem mapan yang disubsidi oleh penghisapan tersebut. . apa guna nya...pemberontakan ku toh kemudian tertebus di sebilah kardus berisi produk sepatu vans. atau penyerahan diri yang manis (bacanya sweet surrender) di atas tumpukan kaleng beer lalu sambil tipsy berteriak anti kemapanan, kapitalis bangsat, konsumerisme sialan...mendengarnya menjadi seperti membanyol jayus ala srimulat yang tanpa mamiek atau nunung lenjeh...lenjeh...selenjeh sikap saya yang salah tingkah ketika berada di depan distro berisi sepatu dan kaos bend kesukaan saya..
sedikit menjelaskan tentang my pain are gone by consuming...my fright are greater!
tolong tidak usah terlalu serius menanggapi curhatan rancu saya yang sedang emo. toh sebentar lagi saya tersadar lalu panik dan berkata "ya tuhan saya menulis apa sih"...
no offence