Sejarah Berdirinya Bank
Muamalat
PT. Bank Muamalat, Tbk. Didirikan
pada tahun 1412H atau tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan pemerintah Indonesia. Dan melalui kegiatan operasinya pada tanggal 27 syawal
1412H atau tanggal 1 Mei 1992, dengan dukungan eksponen Ikatan Cendikiawan
Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank
Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari dokumen pendirian
sahan perseroan senilai Rp. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta Pendirian
perseroan. Selanjutnya pada acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor
diperoleh tambahan komitmen dan masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal
senilai Rp. 106 Milyar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya
dua tahun setelah didirikan Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai
Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank
Syariah pertama dan terkemuka di Indonesia denga beragam jasa maupun produk
yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 90an, Indonesia silanda krisis
moneter yang memporak porandakan sebagaian besar perekonomian Asia Tenggara.
Sektor perbankkan nasional tergulung oleh kredit Macet disekmen korporasi, Bank
Muamalatpun terimbas danpak krisis. Di tahun 1998 rasio pembayaran macet (NPF)
mencapai lebih dari 60%, perseroan mencatat rugi sebesar Rp. 105 Milyar. Ekuitas
mencapai titik terendah, yaitu Rp. 39,3 Milyar, kurang sepertiga modal setor
awal.
Pada akhir tahun 90an. Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional
tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas
dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari
60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp. 105 miliar. Ekuitas mencapai titik
terendah, yaitu RP. 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, BankMuamalat mencari pemodal yang
potensial dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB)
yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 1 Juni 1999 IDB
secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat oleh karenanya
kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa – masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut
Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya
dan dedikasi setiap kru Muamalat. Ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat,
strategi pengembangan usaha yang tepat serta ketaatan terhadap pelaksanaan
perbankan syariah secara murni.
Melalui masa – masa yang sulit ini Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh
anggota direksi diangkat dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar
rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) Resturiksasi asset dan
program efiensi (ii) tidak mengandalkan setoran modal tambahan (iii) tidak
melakukan PHK satupun terhadap sumber daya insani yang ada dan dalam
pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikitpun (iv) Pemulihan
kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas utama ditahun
pertama kepengurusan direksi baru (v) Peletakkan landasan usaha baru dengan menegakkan
disiplin kerja Muamalat sebagai agenda utama ditahun kedua dan (vi) Pembangunan
tonggak – tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha
menjadi sasaran bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya yang akhirnya
membawa bank kota dengan rahmat Allah Rabbul Izzati ke era pertumbuhan baru
memasuki tahun 2005 dan seterusnya.