Tugas Softskill Pertemuan Dua [bagian dua]
Kelompok :
Kaisar Gusti Rangga [1A113322]
Panggih Kalanika Krisna [1A113224]
Wisnu Anugerah Kusumo [1A113316]
II. Pertentangan Sosial dan Integrasi
Masyarakat.
1.
Pengertian
Pertentangan Sosial.
Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang
biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial, contohnya salah paham.
Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya
perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat.
Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
pertentangan sosial, antara lan:
a) Rasa
iri antara satu sama lain.
b) Adanya
rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh
orang lain.
c) Adanya
adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintahan.
Contoh pertentangan sosial yang terjadi dalam
masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademik
baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu
kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini terjadi akibat adanya tindakan saling
ejek atau menjelek-jelekan antara satu sama lain. Namun ada juga yang terjadi
akibat masalah pribadi seseorang. Biasanya seseorang yang tersinggung atas
perkataan atau perbuatan orang lain meminta bantuan teman-temannya untuk
membalas tindakan yang diterimanya dengan cara kekerasan salah satunya tawuran.
Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat
merugikan bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk
orang lain yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu
dengan keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri.
Mereka merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum
yang ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri.
2.
Pertentangan
Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang
lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai
pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar
dari suatu konflik, yaitu
a) Terdapat
dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
b) Unit-unit
tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan,
masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
c) Terdapat
interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan
dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau
permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang,
kelompok, dan masyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut
:
a) Elimination, pengunduran
diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik.
b) Subjugation atau Domination,
pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
c) Majority
Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
d) Minority
Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak
merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan
kegiatan bersama.
e) Compromise,
artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan
mendapatkan jalan tengah.
f) Integration,
artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan
ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi
semua pihak.
3.
Menjelaskan
Tentang Diskriminasi dan Ethosentris.
Ethosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia
hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Diskriminasi merujuk kepada
pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu,
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh
individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai
dalam masyarakat manusia,
ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika
seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan,
aliran politik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau
kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin,
ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan
yang bersifat netral menjadi
diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam
bentuk:
a) Dari
struktur upah,
b) Cara
penerimaan karyawan,
c) Strategi
yang diterapkan dalam kenaikan jabatan, atau
d) Kondisi
kerja secara umum yang bersifat diskriminatif.
Diskriminasi di tempat kerja berarti mencegah
seseorang memenuhi aspirasi profesional dan
pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya.
Teori statistik diskriminasi
berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak
dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha
cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata, seperti ras atau
jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu
memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.
Pertentangan yang sering terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat adalah tawuran antar kampung, adanya perbedaan
pendapat dengan kelompok lain, dan perbedaan agama, suku, ras, budaya, dan
masih banyak lagi. Untuk menghindari terjadinya pertentangan dan ketgangan
sosial dalam khidupan bermasyarakat adalah dengan cara selalu melakukan
musyawarah apabila ada sesuatu yang perlu dibicarakan jangan sampai hanya pihak
tertentu saja yang menentukan sehingga memicu terjadinya pertentangan diantara
masyarakat, selalu menjaga kerukunan antar warga dengan melakukan kegiatan
gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar bersama-sama, dan masih
banyak lagi cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
4.
Pengertian
Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional.
Integrasi Sosial adalah merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan.
Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik,
agama, bahasa, nilai, dan norma
Integrasi Nasional adalah penyatuan
bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang
lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa
merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan
kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Sumber: